Festival Rajab 1436H

on Kamis, 23 April 2020
Poster Rajab FestKAPMI Daerah Lebak
Poster Rajab Fest KAPMI Daerah Lebak

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Salam Ukhuwah untuk seluruh pelajar Muslim di Indonesia. Alhamdulillah kita masih dipertemukan oleh Allah SWT pada bulan Rajab ini, Bulan Rajab salah satu dari 4 bulan haram. Bulan Rajab memiliki beberapa keistimewaan diantaranya : 

Bulan Haram
      Bulan Rajab Merupakan Salah satu bulan dari empat bulan haram (arba'atun hurum). Karenanya      bulan Rajab menjadi istimewa dibandingkan bulan bulan lainnya.
   
Bulan Yang Dekat Dengan Bulan Ramadhan
      Rajab adalah bulan yang dekat dengan bulan Ramadhan. Antara Rajab dan Ramadhan hanya           dipisahkan dengan bulan Sya'ban.

Bulan Isra' Mi'raj
      Kendati masih diperselisihkan oleh sejumlah ulama, termasuk Syaikh Shafiyurrahman Al                  Mubarakfury dalam Ar Rahiqul Makhtum, 27 Rajab diyakini sebagai tanggal terjadinya Isra' Mi'raj,    terutama oleh para ulama di Indonesia. (Source : http://bersamadakwah.net/tiga-keistimewaan-bulan-rajab/)

Pada kesempatan kali ini kami KAPMI Daerah Lebak berkerjasama dengan Ikatan Remaja Masjid Al-Ikhlas (IKRAMA) (SMKN 1 Rangkasbitung), dan Rohis Al-Quds (SMA Terpadu Al-Qudwah) menyelenggarakan Festival Rajab 1436H. Pada festival ini terdapat beberapa perlombaan, diantaranya :

1. FNPMI (Festival Nasyid Pelajar Muslim Indonesia). Tingkat Provinsi Banten,
2. LCC Isra Mi'raj. Tingkat Kabupaten Lebak,
3. Lomba Membuat Poster. Tingkat Kabupaten Lebak,
4. Lomba Video Profil OSIS/Rohis. Tingkat Kabupaten Lebak.

Tidak hanya Perlombaan yang ada pada Festival ini, ada juga 
- TalkShow Motivation bersama Roby Martin, ST, CH, CHt, CRM (Trainer & Motivator Banten       Hebat Excellent)
- Special Performance Dari Awan Voice (X Factor)
- Performance Finalis Festival Nasyid Pelajar Muslim Indonesia

Info lebih lanjut mengenai Jurnal Pelaksanaan dan Teknis lomba silahkan mengikuti tautan berikut :
1. Festival Nasyid Pelajar Muslim Indonesia
2. LCC Isra' Mi'raj
3. Lomba Membuat Poster
4. Lomba Video Profil OSIS/Rohis

Recovary Peradaban Jahili

on Senin, 28 Desember 2015
Puja serta puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan beribu-ribu nikmat hingga saat ini kita masih dapat merasakan sejuknya angin, nikmatnya makan, dan indahnya cinta dalam jalinan ukhuwah.

Juga tak lupa shalawat serta salam kita jungjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. Atas dedikasih beliau terhadap perjuangan dakwah sampailah pada zaman yang penuh peradaban islamiah.

Semakin hari peradaban mulai berkembang. Entah berkembang dalam segi positif maupun negatif. Begitu banyak perkembangan peradaban positif yang kita rasakan saat ini karena perjuangan pendahulu kita. Mereka berkorban harta dan nyawa demi tegaknya kalimat laillaha illahallah. Pun tidak sedikit perubahan peradaban negatif terutama dalam segi hubungan sosial, nilai material lebih mendarah daging dari pada nilai moral.

Hari ini masyarakat disibukan dalam membangun peradaban yang sejatinya peradaban itu pernah dilakuakn oleh orang-orang terdahulu. Bisa dibilang recovery dari peradaban sebelumnya. Peradaban yang penuh kebiadaban. Yang sejatinya rasul pernah diturunkan untuk memberantas peradaban tersebut. Peradaban jahili yang marak masyarakat kita dapati ialah pacaran.

Fenomena pacaran ini sering sekali menjadi trending thopic bagi kalangan remaja baik remaja muslim atau non muslim, baik yang beriman atau tidak beriman. Kasus ini tidak lagi menjadi sebuah aib namun sudah menjadi suatu hal yang wajib dilakukan oleh para jombolwan dan jomblowati diseluruh dunia.

Peradaban jahili ini semakin menjadi-jadi saking mendarah dagingnya, bahkan banyak orang yang berdalih untuk penghalalan pacaran tersebut. Status single atau jomblo adalah sebuah aib hari ini, astagfirullah –semoga Allah melindungi penulis dari perbuatan zinah.

Padahal jelas sekali Allah melarang perbuatan zina walau hanya mendekati pun dilarang. Karena perbuatan zinah sangatlah berbahaya, keji, lagi buruk. Kenikmatan dapat didapatkan sesaat namun dampaknya dapat dirasakan seumur hidup. Seperti pada firman Allah SWT dalam surat Al-Isra ayat 32.

Dan janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk

Sekarang fenomena pencabulan, free sex dan kasus lainya menjadi momok yang lumrah. Hamil diluar nikah dan pernikahan dini banyak dilihat. Inilah kenyataan pahit yang harus kita terima bahwa peradaban moral mulai rusak. Orang tidak lagi malu ketika berciuman didepan umum, bergandengan tangan sembari mengumbar kemesraan, media sosial menjadi objek pameran cinta semu.  Kini siaplah kita dalam ambang kehancuran.

Ketika tidak ada lagi peradaban yang bermoral, ketika tidak ada lagi perdaban yang beradab, perdaban islam yang rahmatan lilalaimin. Jangan kaget jika terompet malaikat izrail tetiba ditiup. Sedangkan kita ubuk membangun peradaban dinaraka.

Jalan Lurus Tak Selamanya Mulus

on Minggu, 27 Desember 2015
Alhamdulillah dimalam yang damai ini Allah masih memberikan penulis kesempatan untuk menghirup udara yang segar dan agar penulis dapat memperbaiki amalan-amalan yang telah diperbuat,

Sahabat KAPMI yang Allah rahmati. Dalam kehidupan ini selalu ada hitam maupun putih. Suatu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Dimana ada kebaikan pastilah ada kejahatan. Sesungguhnya kejahatan itu dampak dari ketidak hadiranya kebaikan. Dan itulah fitrah yang telah Allah tetapkan bagi hamba-hambanya.
           
Allah SWT berfirman “ Maka Dia (Allah) mengilhamkan kepadanya jalan kejahatan dan ketakwaan. Sungguh beruntung bagi orang yang menyucikanya. Dan merugi bagi orang yang mengotorinya[1]
            
Sejatinya setiap perbuatan baik tak selalu mendapatkan respon positif. Dalam perjalananya selalu saja ada aral dan rintangan yang menghadang. Layaknya Sayid Al-Qhutub yang dipenjara karena dakwahnya, layaknya Hasan Al-Banna karena gerakan Ikhwanul Musliminya, layaknya Rasulullah SAW yang selalu dihina, difitnah, dan dimaki karena mengajarkan agama yang hak kepada seluruh penduduk jahili. Memang seperti itluah fitrahnya kebenaran sedikit orang yang menggengamnya namun banyak orang yang  membencinya.
            
Sulit memang memegang prinsip kebenaran namun karena sedikit maka Allah tidak hitung-hitung untuk membalas setiap hambanya yang membela agamnya dengan syurga. Seperti para pendahulu kita mereka sedikit sekali bersenda gurau, hidupnya penuh dengan manfaat, dan waktunya digunakan untuk dakwah.
            
Sengsara memang, namun keteguhan iman dan takwa yang membuatnya ringan. Kecintaan mereka terhadap Allah mengalahkan segalanya. Walau badai menghadang, walau seribu pedang mencabik-cabik dada, walau petir menerpa tubuh yang renta. Semua itu hanyalah garam dalam sayur, pemanis dalam kue.
           
Kebaikan maupun keburukan adalah sebuah keniscayaan. Tugas kita adalah berikhtiar untuk menyebarkan kebaikan dan kebenaran. Urusan menghilangkan keburukan biarlah Allah yang mengatur karena hakikatnya hati hanya Allah yang dapat mengubahnya.



[1] QS As-Syams : 8 - 10